JAKARTA – Banyaknya jumlah generasi muda Indonesia yang membutuhkan hunian berkualitas ternyata tidak sebanding dengan ketersediaan hunian di Indonesia. Alhasil, saat ini, sebanyak 50 juta generasi muda di Indonesia kesulitan mendapatkan hunian atau rumah yang layak, Rabu (01/02/ 2023).
Sabrina Soewatdy, CEO dan Co-Founder Rukita menjelaskan bahwa saat ini generasi muda berhadapan dengan serangkaian masalah ketersediaan hunian.
Pertama, harga properti yang makin mahal menyebabkan mereka sulit memiliki hunian di lokasi strategis, sehingga hunian sewa menjadi salah satu solusinya.
Kedua, minimnya solusi hunian di pusat kota untuk generasi muda kelas menengah. Sementara, cicilan bulanan untuk apartemen tipe studio 90% yang menawarkan kenyamanan dan keamanan lebih mahal dibanding biaya sewa bulanan di coliving, sehingga banyak yang beralih ke coliving.
Ketiga, perjalanan ke kantor di kota-kota besar di Indonesia semakin tidak efisien dari segi biaya dan waktu yang dihabiskan.
Keempat, terbatasnya jumlah properti yang berkualitas namun terjangkau untuk sewa jangka panjang.
Sabrina pun memaparkan, berdasarkan pengalaman Rukita, sebanyak 50% coliving yang memutuskan bergabung di Rukita tidak menyediakan layanan dasar (laundry, pembersihan) sehingga kemudian dilakukan renovasi besar untuk memenuhi standar kenyamanan kami. Tak ketinggalan, pengajuan KPR semakin sulit disetujui akibat buruknya credit scoring dan minimnya edukasi publik untuk pengajuan serta kriteria persetujuan KPR.
“Sewa apartemen di Indonesia membutuhkan pembayaran di muka sebesar 6-12 bulan, tergolong mahal untuk 80% masyarakat Indonesia yang hidupnya bergantung dari pendapatan bulanan. Belum lagi, untuk yang memilih hunian di pinggiran kota, harus bergelut dengan masalah transportasi, di mana 41% commuters di Jakarta menghabiskan 1-3 jam untuk satu kali perjalanan. Sementara, biaya dengan kendaraan pribadi 3x lebih mahal dari transportasi umum. Dan beragam problema hunian yang dihadapi generasi muda saat ini, yang membutuhkan solusi konkret., ” jelas Sabrina Soewatdy, CEO & Co-Founder Rukita.
Menjawab problematika tersebut, Rukita sebagai perusahaan proptech yang menyediakan hunian sewa jangka panjang dengan solusi pelayanan menyeluruh menghadirkan beragam inovasi untuk menyediakan hunian berkualitas bagi generasi muda secara meluas di seluruh Indonesia.
“Home That Grows With You”, melalui pesan ini, papar Sabrina, Rukita yang berangkat dari penyedia hunian coliving sebagai produk pertamanya, kini siap menjadi perusahaan proptech terdepan di Indonesia dengan menambahkan beragam lini produk terpadu yang siap menemani generasi muda Indonesia di setiap fase kehidupannya.
Rukita memperkenalkan ekosistem proptech menyeluruh yang terdiri atas produk manajemen properti, marketplace, hingga dukungan finansial. Sehingga, melalui infrastruktur yang terintegrasi ini mampu memberikan solusi bagi krisis perumahan yang dihadapi oleh generasi muda saat ini dan mendatang di Indonesia. Sabrina lebih lanjut, menjelaskan bahwa Rukita menghadirkan beberapa produk, yaitu Rukita Coliving, RuPartners, Rukita Residence dan RuFinance.
Rukita Coliving merupakan lini manajemen hunian coliving dengan fasilitas eksklusif dan layanan yang lengkap, sementara RuPartners, adalah hunian kost yang bekerja sama dengan Rukita di mana kegiatan operasionalnya dikelola langsung oleh pemilik properti.
Produk ketiga, Rukita Residence merupakan hunian apartemen maupun rumah tapak dengan layanan menyeluruh dan sistem pembayaran sewa bulanan.
Sementara dari sisi pembiayaan, Rukita menghadirkan RuFinance yang merupakan bantuan pendanaan untuk pembelian atau renovasi properti sebagai aset bisnis bersama Rukita.
Untuk memperkuat ekosistem proptech, dari sisi marketplace Rukita menghadirkan Infokost.id yang baru diakuisisi Rukita di tahun 2022, yakni listing site pertama di Indonesia dengan menghadirkan beragam pilihan kost terlengkap se-Indonesia.
“Di saat kuliah, student housing kami siap mendampingi Anda. Memasuki fase hidup sebagai young professional, Rukita Coliving hadir memberikan kenyamanan hunian untuk Anda. Menginjak fase sebagai pengantin baru atau fase keluarga muda bersama anak, Rukita Residence bisa menjadi pilihan sewa rumah yang terbaik. Hingga akhirnya Anda memerlukan bisnis tambahan, kami siap menghadirkan dukungan pendanaan melalui RuFinance yang memudahkan Anda untuk memiliki passive income yang menjanjikan bersama bisnis RuPartner maupun Rukita Coliving. Kami ingin Rukita terus mendampingi perjalanan hidup para generasi muda Indonesia, “ ungkap Sabrina.
Sabrina menegaskan bahwa dengan beragam lini produk Rukita yang terintegrasi dalam ekosistem teknologi properti, diharapkan dapat memperluas akses hunian berkualitas yang terjangkau bagi lebih banyak generasi muda saat ini dan di masa akan datang. Sekaligus, Rukita dapat berkontribusi untuk pendapatan rumah tangga melalui bisnis rental property.
“Dengan solusi-solusi yang Rukita tawarkan, yakni menyediakan Rukita Coliving yang berkualitas dan terjangkau, kemudahan membayar bulanan untuk Rukita Residence (unit apartemen), dan RuNest yang mampu menjadi hunian asrama untuk anak-anak kampus, kami berharap dapat menemani perjalanan para generasi muda di setiap fase hidupnya, ” tegas Sabrina.
Sukses Raih Keuntungan, Rukita Ajak Pemilik & Pengembang Properti, serta BUMN untuk Berkolaborasi di Tengah Tantangan Resesi 2023Di tengah tantangan pandemi, resesi 2023, dan di saat pelaku bisnis lainnya menghabiskan dana dalam waktu tertentu dengan konsekuensi merugi yang sudah diperhitungkan, atau melakukan strategi ‘bakar uang’ (burning money), Rukita di bawah female leadership yang berpengalaman di bidang Real Estate dan Hospitality, Sabrina Soewatdy (CEO dan Co-Founder Rukita) dan Sarah Soewatdy (COO dan Co-Founder Rukita) justru mengutamakan model bisnis berkelanjutan sehingga mampu menunjukkan kinerja bisnis yang sehat di tahun 2022 dan menuju profitabilitas. Sarah Soewatdy, COO dan Co-Founder
Rukita memaparkan bahwa meski baru beranjak tiga tahun kehadirannya di Indonesia, Rukita mampu membangun ekosistem bisnis yang menyeluruh di mana saat ini, Rukita telah melayani lebih dari 2, 5 juta malam dengan tingkat okupansi mencapai 85%. Selain itu, tercatat lebih dari 1, 2 juta kamar di 44.000 properti di seluruh Indonesia telah berada di ekosistem Rukita dengan jutaan pengguna platform setiap bulannya.
Dari segi cakupan layanan, Rukita kini telah hadir di Jabodetabek, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Malang, Bali, Medan, dan Palembang, serta akan terus berekspansi hingga ke wilayah Indonesia bagian Timur.
Sarah juga menjelaskan bahwa semakin banyak masyarakat di Indonesia ingin memiliki bisnis menjanjikan yang mampu mendatangkan pendapatan pasif yang berkelanjutan.
Menjawab kebutuhan tersebut, melalui ekosistem bisnisnya ingin mengajak masyarakat luas terutama para pemilik properti untuk bisa merasakan passive income melalui bisnis yang bertanggung jawab.
Melalui RuFinance, Rukita akan melakukan pendampingan dalam hal pembiayaan, dan kemudian Rukita akan membantu mengubah properti tersebut menjadi unit rental. Dimulai dari renovasi properti hingga mengoperasikannya sebagai bisnis coliving menjanjikan. Para pemilik properti akan langsung mendapatkan layanan dari Rukita dalam hal desain interior bangunan, pemasaran properti, pemeliharaan properti, dan manajemen operasional bisnis coliving.
“Ke depannya kami ingin Rukita menjadi superapp di ranah proptech. Dan kami ingin membuka peluang lebih luas kepada masyarakat, terutama pemilik properti untuk bisa menikmati passive income mereka. Dengan layanan End-to-End, kami siap melayani para pemilik properti untuk mengembangkan bisnis mereka. Di mana, banyak sekali aset-aset menganggur (idle) yang sebenarnya dapat dikelola dengan baik menjadi bisnis properti yang menjanjikan, ” jelas Sarah Soewatdy , COO & Co-Founder Rukita.
**Rukita adalah perusahaan proptech yang menyediakan hunian sewa jangka panjang dengan layanan menyeluruh dan bebas ribet. Rukita membangun ekosistem yang lengkap untuk solusi tempat tinggal, baik bagi penghuni maupun pemilik properti.
Kami menyediakan hunian sewa terjangkau berkualitas tinggi bagi generasi muda di Indonesia, sekaligus membantu pemilik properti untuk meningkatkan imbal hasil dari aset properti mereka.