Ambisi Jokowi memindahkan ibukota kembali dikebut usai pandemi sedikit mereda. Pemerintah resmi menyerahkan Rancangan Undang-Undang IKN kepada DPR untuk memuluskan regulasi pembentukan wilayah badan otoritas ibukota negara baru di Kalimantan yang bakal diketuk akhir tahun ini. Pertanyaannya, untuk siapakah ibu kota baru itu dibangun?
Apakah untuk kepentingan rakyat? Kami mendatangi lokasi rencana yang akan menjadi Ibu Kota Baru. Temuan kami di lapangan berbanding terbalik dengan klaim-klaim Jokowi. Hampir semua wilayah Ibu Kota Baru dimiliki para pesohor dari Jakarta.
Baca juga:
BPN Tanah Grogot Waspadai Sistem Mafia Tanah
|
Mereka diperkirakan bakal meraup keuntungan dari rencana pemindahan ibu kota ini yang akan resmi dibangun setelah Rancangan Undang-Undangnya resmi diketuk DPR. Sebut saja Hashim Djojohadikusumo, adik Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, yang akan jadi pemain penting memasok air minum IKN lewat perusahaannya, PT Arsari Tirta Pradana. Selain Hashim, ada juga taipan Sukanto Tanoto yang akan mendapat keuntungan dari penggunaan bekas Pelabuhan ITCI Kartika Utama, anak usaha APRIL Group.
Di sisi lain, wilayah konsesi Ibu Kota Baru juga dikuasai nama-nama lain yang tak asing, seperti Luhut Binsar Pandjaitan, anak Setya Novanto, Rheza Herwindo, Yusril Ihza Mahendra, hingga bos nikel pemilik Harita Group, Lim Hariyanto Wijaya Sarwono.
Baca juga:
Penegak Hukum Jangan Pura-Pura Salah Gigit
|